Ф Polikarpus

Polikarpus (69 – 156)

Polikarpus dilahirkan sekitar taPolicarpus 2hun 69. Menurut Irenaeus, Polikarpus adalah murid rasul Yohanes. Irenaeus sendiri adalah murid dari Polikarpus. Polikarpus bekerja sebagai uskup di jemaat Smirna, Asia Kecil pada pertengahan abad kedua. Ia dikenal sebagai seorang yang memiliki iman yang teguh dan hidupnya sangat sederhana. Polikarpus adalah seorang saksi mata dari tradisi pengajaran gereja yang masih berbentuk lisan. Ia mengenal dengan baik Anicetus, Uskup Roma.

Polikarpus dikenal juga sebagai seorang uskup yang sangat membela ajaran gereja yang ortodoks serta sangat membenci ajaran-ajaran sesat. Sebagai seorang uskup di Smirna, Asia Kecil, ia berhadapan juga dengan kelompok Marcion. Marcion disebutnya sebagai anak sulung iblis. Sikap kerasnya terhadap aliran-aliran sesat nampak dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, antara lain berbunyi sebagai berikut, “Barangsiapa tidak mengakui bahwa Kristus telah datang dalam daging, ia adalah antikristus; dan barangsiapa tidak mengakui rahasia salib, ia adalah jahat dan ia yang berpegang kepada firman Tuhan menurut keinginannya sendiri; dan berkata bahwa tidak ada kebangkitan dan penghakiman, ia adalah anak sulung iblis”. Ia sendiri melarang jemaatnya untuk memberi salam kepada para penyesat.

Pada tahun 154 Polikarpus pergi ke Roma untuk menyelesaikan pertikaian tentang perayaan Paskah dengan jemaat Roma. Polikarpus diterima dengan hormat oleh Anicetus, Uskup Roma. Polikarpus memperoleh persetujuan dari Anicetus bahwa jemaat jemaat di Asia Kecil boleh meneruskan kebiasaan mereka dalam merayakan Paskah pada 14 bulan Nissan. Tidak lama sesudah kembali dari Roma, Polikarpus ditangkap dan digiring ke Roma. Ia diminta oleh kaisar untuk menyangkal Kristus serta mengutuk Kristus, namun Polikarpus tidak mau. Sampai tiga kali kaisar bertanya kepadanya apakah ia mau mengutuk Kristus agar sang uskup dilepaskan dari hukuman mati. Namun, dengan imannya yang tegas dan teguh kepada Kristus, Polikarpus menjawab kaisar dengan perkataan sebagai berikut, “Aku telah melayani Kristusku 86 tahun lamanya, namun belum pemah sekalipun Ia berbuat jahat kepadaku. Bagaimana aku dapat mengutuk Kristusku, Juru Selamatku?” Kemudian Polikarpus dibakar dan sisa-sisa tubuhnya dibawa orang dan dikuburkan di Smirna. Terdapat banyak dongeng yang diceritakan tentang mati syahidnya Polikarpus. Cerita tentang mati syahidnya ditulis oleh jemaat Smirna atas permintaan jemaat Philomenium di Phyrigia. Kemudian tulisan ini beredar dalam jemaat jemaat di Asia Kecil.

Polikarpus mati syahid pada masa pemerintahan kaisar Antonius Pius, tahun 155/156. Namun, ada juga dugaan bahwa ia mati syahid pada masa pemerintahan kaisar Marcus Aurelius, tahun 167.

Diambil dan diedit seperlunya dari:
Judul buku : Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja
Judul artikel : Polikarpus
Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta 1999,
Penulis : Drs. F.D. Wellem, M.Th. Halaman : 213 – 214
Alamat situs : http://www.bpkgm.com/
Diambil dari :
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org

Tinggalkan komentar